Kamis, Maret 19, 2009

FORMAT PIALA DUNIA

Format Piala Dunia

Piala Dunia menggunakan format yang berbeda untuk setiap babaknya. Secara garis besar, babak putaran Piala Dunia terbagi menjadi dua, yaitu babak kualifikasi dan putaran final Piala Dunia. Format yang digunakan untuk masing-masing babak adalah:

* Kualifikasi Piala Dunia

Setiap negara yang ingin berpartisipasi dalam kejuaraan Piala Dunia harus melalui babak kualifikasi. Namun hal ini tidak berlaku untuk tuan rumah. Secara otomatis, negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia mendapatkan jatah satu tempat di putaran final Piala Dunia. Pada awalnya juara bertahan juga dibebaskan dari keharusan mengikuti kualifikasi untuk dapat berpartisipasi pada Piala Dunia. Namun FIFA merubah peraturan sejak kualifikasi Piala Dunia 2006, yang menyatakan juara bertahan juga harus mengikuti kualifikasi Piala Dunia. Brasil menjadi juara bertahan pertama yang harus ikut dalam kualifikasi Piala Dunia.

Kualifikasi Piala Dunia biasanya paling cepat dimulai tiga tahun sebelum putaran final Piala Dunia digelar. Waktu dan format kualifikasi yang harus dimainkan oleh masing-masing negara tergantung dari asosiasi sepak bola di wilayahnya. Sebagai contoh CONMEBOL menggunakan sistim kompetisi penuh untuk menentukan negara mana saja yang berhak mewakili wilayahnya pada putaran final Piala Dunia.

Setiap zona telah mendapat jatah juimlah negara yang dapat berpartisipasi dalam putaran final Piala Dunia. Untuk memperebutkan jatah tersebutlah, kualifikasi ini diadakan. Pada umumnya pertandingan kualifikasi dilakukan dengan sistim kandang dan tandang. Sedangkan formatnya ada yang menggunakan format kompetisi penuh (CONMEBOL), namun banyak pula asosiasi sepak bola yang membagi negara anggotanya dalam beberapa grup untuk memperebutkan jatah tiket yang ada. Untuk zona Asia, setelah melewati babak penyisihan grup, negara yang berhasil menduduki peringkat atas pada masing-masing grup akan mengikuti babak kualifikasi selanjutnya untuk memperebutkan jatah tempat di putaran final Piala Dunia. Sedangkan untuk zona Oseania, pemenang dari zona ini harus dapat mengalahkan negara dari zona lain untuk dapat mengikuti putaran final Piala Dunia.

* Putaran Final Piala Dunia

Pada awalnya putaran final Piala Dunia hanya diikuti oleh 16 – 24 negara. Namun semenjak Piala Dunia 1994, 32 negara adalah jumlah yang ikut berpartisipasi dalam putaran final Piala Dunia. Ke-32 negara ini berasal dari berbagai wilayah yang mewakili zona masing-masing.

Pada putaran final Piala Dunia, format turnamen yang digunakan ada dua macam. Format yang digunakan adalah babak grup dengan sistim semi kopetisi, dan sistim gugur. Format grup hanya digunakan pada putaran pertama. Sedangkan sisanya menggunakan sistim gugur.

Dalam sistim group, 32 negara peserta putaran final Piala Dunia dibagi menjadi 8 grup, dengan masing-masing berisi 4 negara. Pembagian ini dilakukan dengan undian, yang diadakan oleh pihak penyelenggara. Pada saat undian grup dilakukan, ditentukan pula 8 negara yang menjadi unggulan dan ditempatkan pada satu pot tersendiri. Hal ini untuk menghindari bertemunya negara unggulan pada putaran pertama. Pada tiga pot terpisah ditempatkan negara peserta putaran final Piala Dunia yang lain, berdasarkan peringkat FIFA dan zona yang diwakili.

Dari masing-masing grup, hanya dua negara yang menduduki posisi teratas yang berhak melaju ke babak selanjutnya. juara dari grup tersebut akan berhadapan dengan peringkat 2 grup lain. Namun apa bila ditemukan dua grup dengan nilai sama, maka untuk menentukan juara dan peringkat 2 dari grup tersebut akan dilihat dari selisih gol yang dimiliki masing-masing negara. Jika selisih gol juga sama, maka jumlah gol yang dilesakkan ke gawang musuh menjadi acuannya. Namun jika masih sama juga, acuan yang digunakan selanjutnya adalah jumlah gol yang diderita, hasil pertemuan kedua negara, dan alternatif terakhir adalah dengan melakukan undian.

Dua tim posisi teratas dari masing-masing grup akan memasuki babak 16 besar. Di mulai pada babak ini format kompetisi berubag menjadi sistim gugur. Kedua negara yang bertanding bertemu dengan sistim silang, dimana juara grup akan bertemu dengan runner up grup lain. Dengna digunakannya sistim gugur pada babak 16 besar dan babak-babak selanjutnya, persaingan menjadi semakin ketat. Pada babak ini setiap negara akan berupaya keras untuk dapat mengalahkan lawannya dan maju ke babak selanjutnya. kemenangan dapat diraih dalam waktu pertandingan normal (2 x 45 menit). Namun jika hasilnya seri, pertandingan akan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu. Jika hingga babak ini belum dapat ditentukan siapa pemenang dari pertandingan tersebut, maka akan dilakukan adu tendangan pinalti.

Sistim ini digunakan untuk semua babak, mulai dari 16 besar, perempat final (8 besar), semi final (4 besar), perebutan tempat ketiga, dan partai final.

Tidak ada komentar: